Kupeluk Tia dengan agak kencang, nafasku memburu, aku tidak kuat lagi untuk bertahan lebih lama dan, "Aaah.. Sonya.. abang mau keluar sayaang.. sshh.. aahh.." Sonya segera melepaskan hisapannya, kini tangannya mengocok batangku dengan cepat, mulutnya membuka lebar siap menyambut semburan lahar cintaku.
Tubuhku bergetar hebat bagaikan terkena sengatan listrik dan akhirnya, "Sonya.. Aaahh.. croot.. croot.. croot.." spermaku pun muncrat dengan cepat dan banyak mengenai mulut dan wajah Sonya dan ketika tembakan spermaku tadi mulai berhenti, Sonya lalu menghisap batangku yang mulai melemas dengan antusias seperti seorang yang sedang menghisap permen lolipop.
Setelah merasa sudah tidak ada cairan yang tersisa pada saluran dalam batangku, Sonya pun duduk dan menatap wajahku yang kini bertopang lemas pada bahu kanan Tia, memandang sayu ke arahnya.
"Iiih, Kak Sonya kok mau minumin pipis abang?" tanya Tia setengah berteriak.
Sonya tersenyum lalu bertanya, "Tia sayang ngga sama abang?" Tia mengangguk.
"Kalau begitu Tia pasti nanti mengerti" kata Sonya dengan bijak.
Aku tersenyum mendengarnya, Sonya benar-benar seorang bidadari muda yang hebat dan bijak.
"Nah, pelajarannya selesai, besok kita lanjutkan lagi, sekarang Tia bobo yaa!" perintahku sambil menggendong Tia ke kamarnya dengan tubuhku yang masih telanjang bulat, sementara Sonya membersihkan dirinya.
Tidak berapa lama Sonya masuk ke kamarnya dengan membawa piyamaku saat aku masih menunggui Tia yang sudah mulai terlelap di balik selimutnya yang hangat. Aku segera memakai piyamaku lalu menuju tempat tidur Sonya untuk mengucapkan selamat malam. Ia tersenyum memandangku, kukecup bibir tipisnya yang sexy itu seraya berkata, "Sonya, kamu sangat cantik dan luar biasa malam ini sayang" kubelai rambutnya dengan lembut, "sekarang bobo ya sayang" kataku lagi sambil memeluknya dengan penuh kehangatan, lalu kembali ke kamarku.
Keesokan pagi sampai dengan sore berjalan sebagaimana biasa, tetapi waktu malam setelah mereka kutemani dan kubantu menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya, itulah yang rruaarr biasaa. Malam-malam berikutnya programku kepada mereka adalah memberikan tontonan kepada Tia tentang film-film lesbian, dan juga peragaan deep and hot french kiss, pemberian oral dan blow job secara "live" antara aku dan Sonya.
Selama ini aku tidak pernah "menembus" Sonya dan menyentuh Tia secara lebih dalam, hal itu hanya kuwakilkan kepada Sonya. Kuminta Sonya untuk mempraktekkan french kiss dan pemberian oral pada Tia sementara aku mengamati dan memberinya instruksi sambil berbaring di samping Tia, memegang tangannya dan membelai lembut kepalanya. Beberapa adegan film close-up yang bagus sengaja ku paus untuk memberikan pengertian, terutama pada Tia, tentang gaya dan cara untuk memuaskan pasangannya.
Aku bagaikan seks instruktur bagi mereka (I'm a sex instructor for pretty young divas only, first lesson's free). Pengertian-pengertian yang kuberikan bukan hanya sebatas aktivitas di atas ranjang saja, tetapi juga sampai pada menjaga gizi seimbang, olahraga yang teratur agar tubuh tetap sexy dan enak dipandang, serta bagaimana cara membersihkan tubuh mereka terutama daerah-daerah yang paling feminin dan misteri dari seorang wanita, tapi untuk hal yang satu itu hanya sebatas pengetahuanku saja, mengenai detilnya, kuanjurkan agar mereka bertanya pada ibundanya. Aku berusaha untuk menanamkan pemikiran serta sikap pada kedua goddess mudaku ini bahwa menjaga kebersihan diri merupakan hal yang teramat sangat penting bagi seorang wanita. Pernah juga Sonya bertanya mengenai perubahan yang terjadi pada tubuhnya dan membandingkannya dengan cewek-cewek yang ada di film lesbian yang kami tonton.
Ia bertanya mengapa cewek-cewek itu di daerah ketiak dan kewanitaannya bersih tanpa bulu, lalu apakah kalo besar nanti payudaranya akan tumbuh jadi sebesar bola basket seperti yang di film karena ia tidak mau seperti itu dan ingin yang normal saja seperti milik ibunya, dan mengapa milikku tidak sebesar tongkat baseball menakutkan seperti yang di film. Aku memberikan penjelasan bahwa mengenai daerah ketiak dan kewanitaan yang bersih tanpa bulu karena mereka secara teratur mencukurnya karena hal itu melambangkan kefemininan, keindahan dan keseksian bagi mereka, kukatakan juga bahwa mereka itu mencukurnya dengan alat cukur janggut seperti milik papanya tapi kembali kutegaskan mengenai yang lebih benarnya sebaiknya bertanya langsung ke ibu mereka atau ke sesama teman cewek di sekolah yang pastinya lebih mengetahui secara detil hal-hal semacam itu.
Intinya, seorang wanita cantik akan lebih sempurna apabila pandai menjaga kebersihan tubuhnya menghilangkan rambut di tubuhnya secara teratur, kecuali tentunya rambut pada bagian kepala karena itu merupakan sebuah Tiara kecantikan yang wajib untuk selalu dirawat dan dipertahankan. Kuanjurkan juga agar mereka saling mengingatkan untuk selalu menajaga kebersihan diri dengan sebaik mungkin, karena walaupun Sonya dan Tia cantik-cantik bagaikan bidadari, namun kalau tidak pandai merawat diri, pasti akan terlihat sangat tidak menarik. Mereka tahu dan pernah melihat contoh-contoh kurang baik yang kuperlihatkan dan mereka pun tidak ingin menjadi seperti itu.
Mengenai payudaranya, aku jelaskan bahwa itu akan tumbuh dan berkembang secara normal tetapi tidak akan sebesar seperti yang kami lihat di film, karena yang di film itu merupakan hasil operasi plastik penanaman silikon, lagipula kutambahkan bahwa aku sangat menyukai yang natural asli alami seperti payudara milik Tia dan Sonya. Mengenai milikku, kujelaskan bahwa batang segede tongkat baseball itu masih bisa dibilang kecil.. karena ada yang segede dan sepanjang tiang listrik hahaha.. Kujelaskan batang yang besar itu tidak banyak manfaatnya, malah hanya akan menyakiti si cewek. Contoh yang kuberikan pada Sonya adalah ketika dia memberiku blowjob, maka dia tidak perlu membuka mulutnya lebar-lebar dalam waktu yang lama karena hal itu akan menyakitkan buat rahangnya, lalu kalau dimasukkan ke dalam vagina pasti akan membuat si cewek kesakitan, walau tidak lama karena setelah itu pasti terasa nikmat, tetapi efeknya adalah meninggalkan lubang yang besar dan meninggalkan bentuk yang kurang sedap dipandang.
Aku mengetahuinya karena aku sudah mendengar pengakuan yang diberikan oleh seorang aktris pemain film seks professional itu sendiri kepadaku. Karena itulah aku tekankan pada mereka untuk selalu menghargai dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya semua yang mereka miliki agar lalu tidak menjadi rendah diri dan bersembunyi di balik kepalsuan. Aku juga menanyakan pada Sonya apakah dia suka batang yang segede di film, Sonya mengatakan bahwa ia takut melihatnya dan ia lebih suka yang normal alami. Kutegaskan bahwa yang terpenting adalah pengertian dalam membahagiakan pasangan, bukan menyiksanya.
Sayang sekali saat itu aku kesulitan mendapatkan film-film Jepang sebagai pembanding karena rata-rata film versi asia khususnya Jepang lebih berani tampil natural, tidak bersembunyi di balik hasil operasi buatan yang penuh kepalsuan, namun mampu menampilkan variasi hebat, kreatif dan inovatif serta berteknik tinggi, sehingga secara pribadi, aku kagum kepada mereka.
Dari sekian banyak materi "kuliah" yang kuberikan, satu hal yang paling penting adalah menjaga diri mereka terutama bila mereka sudah mulai berpacaran nanti, maksudku jangan sampai rudal sang pacar diijinkan untuk menembus keperawanannya lalu si pacar kabur begitu saja, pokoknya kalau si pacar itu sudah ingin yang macem-macem, segera putuskan. Serahkan diri seutuhnya hanya pada orang yang benar-benar menyayangi, perhatian dan bertanggung jawab sebagai suami yang syah itulah kebahagiaan sejati yang kutanamkan pada pemikiran mereka dan kuyakin dapat terwujud suatu hari nanti pada diva-diva mudaku ini.
Keesokan harinya yakni hari Sabtu itu sepulang dari sekolah, aku mendapat kabar per telepon dari Pak Sis bahwa mereka sudah kembali berada di Jakarta dan baru besok sore akan sampai di rumah. Ia juga menanyakan kabar kedua putri yang sudah sangat dirindukannya serta menyampaikan bahwa pertemuan bisnisnya di Australia berhasil dengan sukses. Aku memberikan laporan bahwa kedua putrinya dan keadaan di rumah baik-baik saja serta mengucapkan selamat atas keberhasilannya. Kabar itu membuat perasaanku campur aduk,"ini berarti malam terakhir pesta kami bertiga!" pikirku.
Malamnya kebetulan aku ada janji ketemu dengan cewek cantik anak kelas satu di sekolahku yang selama ini kuincar, maka aku pulangnya agak malam, namun Sonya dan Tia sudah kuberitahu dan kujanjikan bahwa pelajaran pasti berlanjut malam ini, mereka juga kuharuskan menonton film lesbian yang sudah kusiapkan sambil menungguku, jadi tidak perlu khawatir.
Kencan malam itu berakhir dengan sukses, karena ketika aku nyatain.. ternyata di luar dugaan dia menerimanya, betapa bahagianya aku malam itu. Saat aku tiba di rumah sekitar pukul 22.00 aku langsung mencari Sonya dan Tia. Agak terkejut ketika kudapati mereka berdua di kamar ortunya tengah berciuman sambil berguling-guling di atas spring bed yang besar itu.
"Waah, kok ngga nungguin abang sich?" godaku.
"Abiis abang lama sich, Sonya dan Tia khan nggak sabar jadinya, tapi ini juga baru mulai kok bang, tadi lamanya nonton film dulu" jawab Sonya.
Tia menghambur ke arahku minta digendong dan ia pun bergantung di punggungku.
"Eh.. abang mau cerita nich, tadi abang sudah nyatain ke temen cewek yang cantik, junior abang di sekolah, dan abang diterima jadi pacarnya" kataku gembira.
"Waah, selamat ya bang, ada fotonya ngga?" tanya Sonya.
Aku segera mengambilnya di dompetku, "nih liat, abang dikasih waktu di restoran tadi, gimana menurut Sonya?"
"Waah, abang seleranya bagus.. dia cantik sekali, cute, siapa namanya bang?" tanya Sonya.
"Liat doong, liat fotonya" kata Tia.
"Namanya Melati" jawabku.
"Wuiihh, iya Bang cantiik, kaya Kak Sonya" Tia berpendapat.
"Aaah, cutenya lebih mirip Tia kok" Sonya memuji keimutan adiknya.
"Bang, nanti kenalin sama Sonya dan Tia, ajak maen seks bareng" pinta Sonya.
"Iya baang" dukung Tia.
Idenya benar-benar membuatku sumringah.
"Waahh, seru buanget nih" pikirku.
"Pasti, abang kenalin ke bidadari-bidadari abang ini, tapi kalau ngajak maen bareng.. abang nggak bisa janji yaa" kataku.
"Nggak pa pa kok bang, yang penting kenalin dulu sama kita cewek beruntung yang jadi pacar abang itu" kata Sonya. "Aaah, Sonya bisa aja" kataku tersipu.
"Ayo ah, sekarang kita mulai pelajarannya, biar abang yang buka daster kalian yaa!" kataku sambil mulai melucuti pakaianku sendiri.
Dengan menyisakan celana dalam di tubuhku, aku berkata pada Sonya, "malam ini abang mau mencoba Tia, boleh ya Sonya" kataku. Tia memandang ke arahku lalu ke arah Sonya. Sonya tersenyum lembut lalu berkata, "boleh dong Bang Sonya dan Tia khan percaya sama abang" jawab Sonya. Mendengar ijin Sonya, Tia pun tersenyum lalu memandang ke arahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar